Berita Terkini Kebrutalan dan tingkah laris tidak senonohnya itu ternyata tidak hanya di atas panggung saja, namun juga dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga banyak orang yang menganggap beliau ialah sosok yang sakit jiwa alias sinting.
Dilahirkan Dari Keluarga Yang Sangat Religius
GG Allin dilahirkan tanggal 29 Agustus tahun 1956 di Lancaster, Amerika Serikat. Yang uniknya, sang ayah ialah seorang Nasrani yang sangat taat, dan kemudian memperlihatkan nama selipan “Jesus Christ” kepada Allin, hal itulah yang pada karenanya sangat bersebrangan dengan perangai yang nantinya menempel pada Allin. Nama “GG” sendiri Allin sanggup dari sang abang yang kerap memanggilnya dengan nama “Jeje”, yaitu sebuah abreviasi dari nama Jesus.
Karena bermacam-macam alasan tertenru, ada akhirnya, orang renta GG memutuskan untuk bercerai. Semenjak perceraian itu, Allin dan saudara kandungnya tinggal dengan ibu serta ayah barunya.
Namun sayangnya, masa kecil GG menjadi kurang menyenangkan, dan karenanya juga membentuk kepribadian liar GG di masa yang akan datang. Menurut kesaksian sang kakak, Allin juga sangat kerap menjadi materi bully teman-temannya ketika itu.
Awal perkenalan GG Allin dengan dunia musik ialah pada ketika beliau menuntaskan sekolah jenjang Sekolah Menengan Atas di Vermont. Awalnya, Allin memulai karier bermusiknya sebagai seorang drummer, dan membentuk sebuah grup band punk berjulukan Stripsearch.
Setelah selang beberapa tahun, yaitu periode antara tahun 1977 hingga tahun 1984, Allin kemudian tampil sebagai pentolan grup band punk rock The Jabbers, dan di sana beliau menjadi sang vokalis sekaligus seorang drummer.
Karir Musik Yang Mulai Menanjak Dan Obat-Obatan Terlarang
Album pertama GG Allin rilis pada awal tahun 1980. Album itu juga memenjadi tonggak awal karier GG Allin di dunia music punk. Nuansa fatwa punk rock dan fatwa hardcore sangat kental dan bising di dalam musik-musiknya. Pada tahap itu juga, GG Allin kian tumbuh tanpa terkontrol dan menjadi kian beringas.
Penggunaan obat-obatan terlarang juga mulai beliau lakukannya. Dari hari ke hari Allin mulai semakin adiktif dengan heroin dan juga minuman alkohol. Terkadang beliau juga hingga menelan pil secara sembarangan tanpa melihat terlebih dahulu pil jenis apa yang dikonsumsinya itu.
Pertunjukan Musik Yang Sering Menimbulkan Kerusuhan
Pertunjukan konser GG Allin juga semakin sering menjadikan kerusakan berat pada daerah dan peralatan musiknya. Pihak pegawapemerintah juga kerap menghentikan pertunjukan konser Allin. Allin juga kerap didakwa alasannya sudah melaksanakan kerusuhan dan bermacam-macam hal yang tidak senonoh dilakukan pada ketika konser.
Jadwal tur konser Allin pun juga kerap terpaksa dihentikan, alasannya beliau harus sering berurusan dengan kasus hukum, hingga cedera patah tulang yang diakibatkan tingkah polah beliau sendiri ketika konser.
Aksi Panggung Yang Brutal Serta Menjijikkan
Allin memang populer kerap kali menjadi lepas control pada ketika sedang tampil di depan para penggemarnya. Dia selalu tampil dengan keadaan telanjang bundar dan di dalam keadaan mabuk alcohol berat.
Pada ketika sedang manggung pun beliau juga selalu berperilaku layaknya orang sinting, dan sering menyerang para penonton dengan pukulan atau hantaman tubuhnya.
Kegilaannya itu dimulai dari menyemprotkan air kencing dan tinja sempurna di atas panggung. Yang gilanya lagi, (maaf, mungkin yang ini sangat menjijikkan) beliau juga kerap memakan kotorannya sendiri di depan para penggemarnya. Aksi baku hantam dengan para penonton pun juga sangat kerap beliau lakukan, hingga beliau juga selalu melukai diri sendiri dengan cara menghantam-hantamkan mikrofon ke kepalanya.
Sempat Muncul Ancaman Bunuh Diri
Tidak cukup hingga di situ saja, Allin kembali menyebar kegilaannya lagi, yaitu dengan menebar bahaya untuk bunuh diri. Allin pun melanjutkan ancamannya pada tahun berikut, tetapi pada karenanya Allin harus menghabiskan waktunya untuk beberapa ketika di dalam penjara sempurna pada ketika perayaan Halloween tiba.
Konser musik terakhir Allin sempurna diadakan pada tanggal 27 Juni 1993 di sebuah klub lokal berjulukan “The Gas Station”. Pada ketika tengah memainkan lagu yang kedua, GG Allin kembali bertingkah dengan hal-hal yang menjijikkan, yaitu dengan mengotori venue, lantas beliau keluar dari kafe untuk berkeliling sambil telanjang bulat. Saat itu beliau telanjang dengan lumuran darah segar, dan kotoran manusia.
Allin Tewas Karena Mengalami Overdosis Heroin
Setelah memuaskan hasrat sintingnya itu, Allin berlari menuju apartemen seorang temannya yang berjulukan John Handley. Di sana beliau dan beberapa sahabat akan berpesta narkoba. Setelah menjelang sore hari, Allin tidak sadar bahwa beliau sudah mengonsumsi heroin sangat banyak, hingga beliau karenanya overdosis.
Kondisi Allin ketika itu ternyata sudah memasuki tahap kerusakan organ pernafasan. Tidak usang sehabis itu, sempurna pada tanggal 28 Juni 1993, Allin karenanya tewas alasannya overdosis dalam usia 36 tahun.
Setelah Allin tewas, mayit Allin ternyata masih diperlakukan secara tidak normal. Jenazah GG Allin dikebumikan pada tanggal 3 Juli 1993 sempurna di tanah kelahirannya, yaitu di wilayah New Hampshire. Di lokasi pemakaman, kondisi jenasah Allin sungguh sangat memprihatinkan, alasannya perlahan mayatnya mulai membusuk.
Sebelum jenasah Allin diletakkan di dalam liang kubur, beliau dipakaikan sebuah jaket kulit warna hitam, dan pada bab bawahannya Allin hanya dipakaikan sebuah celana dalam kumal bertuliskan “Eat Me!”.
Gilanya, tidak menyerupai layaknya mendiang musisi rock kelas dunia lainnya, yang mana pemakamannya akan selalu dihormati oleh para penggemarnya dengan karangan bunga, makam GG Allin hingga pada ketika ini malah sering dikencingi, dan dikotori dengan puntung rokok, hingga tinja oleh para penggemar fanatik GG Allin.
Baca Juga
- Tertangkap Basah Oleh Istri Tengah Selingkuh Dengan Wanita Tua Berusia 72 Tahun di Hotel
- DI Luar Dugaan Wanita Asal Inggris Melahirkan Pada Usia 59 Tahun