Berita Terkikni Nenek malang berjulukan Sandra Malcolm, 74, dipenggal kepalanya hingga mati oleh Sheree Prince, yang membobol rumahnya di Cape Town. Mayat Mrs Malcolm ditemukan oleh anggota keluarga sesudah beliau gagal menjawab panggilan di pondoknya di Lakeside, bersahabat Muizenberg, pinggiran kota.
Nyonya Malcolm dari Monifieth, Angus, telah membantu perempuan muda itu sesudah beliau menyakiti dirinya sendiri. Wanita berusia 22 tahun itu mengatakan, Nyonya Malcolm menyampaikan teh dan roti panggang, tetapi saat beliau menyampaikan untuk memanggil ambulans, maka Prince menjadi curiga dan takut beliau akan memanggil polisi. Kemudian, beliau menikamnya hingga 24 kali.
Prince memenggal kepala perempuan itu dengan pisau dan memotong lengannya memakai kapak sebelum melemparkan tubuhnya ke gerobak sampah.
Polisi menangkap Princedi Citrusdal, sekitar 100 mil sebelah utara Cape Town, beberapa hari sesudah janjkematian Mrs Malcolm pada April 2015.
Dia mengakui pembunuhan pada bulan Maret dan kini telah diberikan eksekusi seumur hidup oleh Pengadilan Tinggi Western Cape. Di bawah aturan Afrika Selatan, Prince harus melayani negara selama 25 tahun sebelum beliau sanggup mengajukan pembebasan bersyarat.
Bulan kemudian terungkap bahwa Prince telah menulis kepada keluarga Nyonya Malcolm, memohon pengampunan.
Namun, putri Nyonya Malcolm, Alison Williams, 51, menyampaikan kepada pengadilan bahwa surat itu tidak berarti apa-apa dan meminta Prince untuk menghadapi eksekusi yang paling keras.
Prince terkait dengan TKP melalui sidik jari, catatan ponsel dan barang curian yang ditemukan di rumah ayahnya.
Nyonya Malcolm telah tinggal di Afrika Selatan selama 35 tahun, dan mempunyai dua anak perempuan, tiga cucu dan dua cicit.
Baca Juga
- Kisah Frane Selak Manusia Paling Beruntung 7 Kali Lolos Dari Maut
- Remaja Asal Jakarta Tewas Saat Selfie Di Area Tebing Pantai Balangan